Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2023

CONTOH: TULISAN ESAI LULUS BEASISWA

Untuk melamar beasiswa, seperti beasiswa LPDP Kemenkeu, maka pelamar diminta untuk menulis esai singkat tentang sejumlah kontribusi yang telah dilakukan selama ini. Ulasan tentang kontribusi ini paling tidak menjawab tiga hal yakni; (1) Kontribusi apa yang TELAH dilakukan?; (2) Kontribusi apa yang SEMENTARA dilakukan?; dan (3) Kontribusi apa yang NANTI dilakukan?. Intinya, ceritakan kontribusi apa baik itu SEBELUM, SEKARANG, dan NANTI. Membicarakan kontribusi ini bukan bermaksud untuk membanggakan diri sendiri, tapi sejauhmana peran anda di tengah kehidupan sosial. Berikut ini adalah contoh esai yang sudah saya tulis, dan alhamdulillah lulus beasiswa. Semoga bermanfaat.  ..............................  "Hidup damai” adalah dambaan setiap makhluk hidup di dunia ini. Baik itu hewan, tumbuhan, tanah, dan manusia, semuanya mendambakan kedamaian hidup. Itulah yang saya rasakan saat menulis personal statement ini setelah merefleksikan perjalanan hidup saya mulai sejak lahir hingga s...

APA ITU RUMAH?

(Bermain Bola di Rumah Eksistensi - Dok. Pribadi) Dulu saat saya masih kuliah S1, saya kebetulan bertemu dengan teman yang berasal dari Program Studi Arsitek. Pertemuan saya dengannya bertepatan pada saat kami sama-sama dalam satu unit KKN di desa Grabag, Magelang, Jawa Tengah sekitar tahun 2013 lalu. Kawan saya ini memang pandai sekaligus unik. Suatu ketika saya sempat bertanya kepadanya tentang apa itu arsitek? Jawabannya sungguh diluar asumsi yang saya punya tentang arsitek. Saya kira jawabannya akan sama dengan yang saya bayangkan, bahwa arsitek adalah tentang suatu desain tata ruang dalam arti fisik yang sempit seperti bangunan rumah, kantor, dst. Tapi... jawaban teman saya itu diluar prediksi asumsi saya. Dia menjelaskan bahwa, "Arsitek itu adalah sejauh mana mata Anda memandang ke semua sisi, dan ketika jarak pandang Anda berhenti pada suatu titik tertentu sesuai jangkauan penglihatan Anda, maka itulah arsitek". Jawabannya itu membuat saya berhenti sejenak. Menarik asa...

GAYA POLITIK DAN MASALAH KEBANGSAAN DI ERA PASAR BEBAS

Tahun 2024 semakin dekat. Suhu perpolitikan tanah air semakin hangat. Hal ini dapat kita lihat dari menjamurnya baliho-baliho partai di ruang-ruang publik. Di tengah situasi seperti ini, rasionalitas warga negara di uji kelayakannya. Bagaimana kita menghadapi Pemilu tahun 2024 nanti? Apa yang kita harapkan di masa depan? Belajar dari masa lalu, kita sudah melewati empat kali tahun Pemilu secara langsung (2004, 2009, 2014, dan 2019). Idealnya, kalau sudah melewati empat kali tahun Pemilu seharusnya membuat kita lebih rasional dan bermartabat. Namun, kondisi ideal itu jauh dari realita sekarang ini.  Setiap tahun Pemilu memiliki gaya politiknya sendiri-sendiri. Mulai dari gaya politik pencitraan hingga gaya politik identitas. Gaya-gaya politik semacam ini muncul tidak langsung jadi (taken for granted), melainkan karena efek pasar bebas. Pasca berakhirnya Perang Dingin dan wajah perpolitikan Indonesia setelah reformasi, tampak kondisi kita sekarang ini seolah-olah lebih dikontrol oleh...