Era sekarang menuntut nalar kreatif, jika tidak maka bisa ketinggalan dari daerah lain, bahkan dari negara-negara lain di dunia. Ada banyak hal yang harus kita geser, dari sikap ekslusif menjadi inklusif, dari tidak percaya diri menjadi percaya diri, dan dari konvensional menjadi terbarukan.
Kebiasaan mengelola dan memberdayakan potensi alam juga harus kita geser, dari kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru.
Dari dulu sampai detik ini, Maluku terkenal dengan kualitas buah cengkih-nya di samping memiliki potensi laut yang melimpah-ruah. Pohon cengkih mulai berbuah setelah lima tahun pertama kita menanamnya. Setelah itu, setahun sekali barulah berbuah lagi.
Harga sekilonya kadang naik kadang turun, tergantung nuansa pasar. Kemarin, 20 ribu sekarang 40 ribu, besok mungkin beda lagi. Begitupun seterusnya. Ini kebiasaan lama kita.
Namun, jika kita geser kebiasaan lama ini menjadi kebiasaan baru, maka nilai harga cengkih bisa melonjak tajam. Ini butuh kreativitas tingkat tinggi. Misalnya, beberapa buah cengkih kita olah menjadi asbak (lihat gambar di atas), nilai harganya bisa sangat melonjak, bahkan mengalahkan harga jual perkilo.
Lagi-lagi ini butuh kreativitas masyarakat, dan tergantung pada kesadaran melihat tuntutan zaman sekarang ini. Mungkin seperti itu. Sekian.
Siri-sori Islam
Rabu 23 September 2020
Qashai Pelupessy
Komentar
Posting Komentar