Siri-Sori Islam merupakan salah-satu desa berpenduduk muslim yang ada di tenggara pulau Saparua. Di Saparua hanya ada dua desa muslim yakni Siri-Sori Islam dan Kulur.
Masuknya Islam ke tanah Saparua, tepatnya di negeri Siri-Sori Islam dibawa oleh seorang muballigh bernama Syaikh Abdurrahman Assagaf dari Baghdad.
Sampainya beliau di Siri-Sori Islam, beliau langsung naik ke bukit Elhau. Konon, bukit ini di yakini masyarakat setempat sebagai negeri tua. Di bukit Elhau-lah, Syaikh Abdurrahman Assagaf menyiarkan agama Islam.
Sampai detik ini belum diketahui kapan proses syiar Islam di tanah Saparua. Seiring berjalannya waktu, datang penjajah membawa ajaran Nasrani. Sebagian masyarakat pun terpengaruh ajaran Nasrani tsb. Dari proses itulah maka lahir negeri Siri-Sori Sarani (baca: Kristen).
Sampai detik ini, kedua masyarakat (Siri-Sori Islam dan Siri-Sori Sarani) hidup sangat rukun. Hal ini di sebabkan oleh kedua masyarakat berasal dari satu moyang yang sama. Tali hubungan ini di sebut Gandong (baca: saudara kandung).
Kerukunan itu terus berlanjut dan merembes sampai pada perilaku saling tolong-menolong ketika salah-satu desa sedang membuat kegiatan tertentu. Misalnya, ketika Siri-Sori Islam sedang melakukan perayaan peresmian masjid, maka masyarakat dari Siri-Sori Sarani akan datang untuk ikut serta memeriahkannya.
Begitulah nuansa kerukunan yang ada di pulau Saparua. Beta yakin, nuansa ini akan terus berlangsung sampai datangnya kiamat, wallahua'lam. Hal ini di sebabkan oleh ikatan gandong tadi.
Qashai Pelupessy
Maluku - Ambon
20 Mei 2020
Komentar
Posting Komentar