Pernyataan larangan mudik ini sangat masuk akal. Alasannya, agar virus tidak menyebar demi melindungi kesehatan masyarakat umum. Ikhtiar pemerintah sangat tinggi demi kesehatan bersama. Hal ini patut di apresiasi.
Satu hal yang paling penting ialah bahwa kita tidak bisa menanggapi pernyataan itu dengan menggunakan logika semata. Karena logika punya dua mata, bisa benar bisa salah. Olehnya itu, menanggapinya harus dengan afeksi (sikap atau kecendrungan hati).
Satu hal yang paling penting ialah bahwa kita tidak bisa menanggapi pernyataan itu dengan menggunakan logika semata. Karena logika punya dua mata, bisa benar bisa salah. Olehnya itu, menanggapinya harus dengan afeksi (sikap atau kecendrungan hati).
Pertanyaan dari lubuk hati yang paling dalam ialah, "Apakah beta tega virus ini menyebar di tengah-tengah masyarakat?". Tentu, jawabannya ialah tidak. Baiklah, semua ini Allah punya kuasa.
Oke, lagi-lagi dari lubuk hati ingin bertanya, "Apakah beta bisa membaca takdir Allah bahwa virus ini tidak akan menyebar?". Lagi-lagi kita semua hanyalah makhluk biasa.
Terus, ada yang mengatakan bahwa, covid-19 hanya permainan saja. Kita tidak mau ada orang yang mengambil keuntungan di balik virus ini. Memang tidak boleh. Tapi, kita juga harus kritis, bahwa virus ini memang ada. Ia berevolusi sepanjang sejarah manusia.
Terus, ada yang mengatakan bahwa, covid-19 hanya permainan saja. Kita tidak mau ada orang yang mengambil keuntungan di balik virus ini. Memang tidak boleh. Tapi, kita juga harus kritis, bahwa virus ini memang ada. Ia berevolusi sepanjang sejarah manusia.
Qashai Pelupessy
Maluku - Ambon
Senin, 11 Mei 2020
Komentar
Posting Komentar