Adat kita tinggi luhurnya,
tak lekang di telan zaman,
meski terus berganti rupa.
Adat kita hidup dalam diri,
"adat di isi, lembaga di tuang",
melakukan sesuatu,
harus menurut adat istiadat.
Berbilang dari esa, mengaji dari alif,
begitulah kita sebagai manusia.
Mengerjakan sesuatu harus ingat asal,
sebagai aturan hidup, falsafah hidup, atau
weltanschaung.
Sebab, di dalam adat ada keharmonisan,
ada kemaslahatan, ada kebersahajaan.
Ada keadilan, ada kemanusiaan, ada persatuan.
Adat di junjung, bumi aman sentosa.
Lorong Anggrek
Selasa, 28 Juli 2020
Qashai Pelupessy
Komentar
Posting Komentar