Prasangka sosial, muncul karena:
- Kategorisasi sosial akibat beda kepentingan. Orang di luar grup harus di singkirkan.
- Perilaku otoriter. Ingin mendominasi di dalam kelompok, dan berusaha superior di luar kelompok.
- Hasil proses belajar yang di tanamkan dari generasi ke generasi semakin memperkuat prasangka.
- Keinginan berkompetisi untuk meraih sumber daya yang sangat berharga, tetapi pada kenyataannya jumlahnya sangat terbatas, misalnya pekerjaan, daerah kekuasaan atau jabatan.
Bagaimana mengatasi prasangka sosial:
- Keadaan di mana dua atau lebih kelompok saling membutuhkan dan bergantung satu sama lain guna mencapai tujuan bersama.
- Melalui interaksi bersahabat dan informal dengan beberapa anggota out-group, individu dapat lebih memahami bahwa stereotip yang dipercayainya ternyata salah.
- Adanya norma sosial yang mempromosikan dan mendukung kesetaraan di antara kelompok.
Qashai Pelupessy
Maluku - Ambon
Rabu, 08 Juli 2020
Komentar
Posting Komentar